Mengenal Desain Interior Kontemporer dan Ciri-Cirinya
Tue, Aug 22 2023
Admin Hyde Living
Desain interior kontemporer hanya fokus pada kesederhanaan, seperti garis-garis tegas, bentuk, dan warna yang jelas. Konsep desain ini menggunakan unsur-unsur modern, seperti beton, kaca, dan logam untuk menciptakan kesan minimalis dan futuristik.
Warna putih, abu-abu, dan hitam sering digunakan sebagai ide dasar desain kontemporer. Sementara itu, warna merah, hijau, dan kuning digunakan sebagai aksen. Pewarnaan pada bagian dinding, meja, dan aksesoris dapat membuat ruangan menjadi lebih hidup.
Desain interior kontemporer sangat populer saat ini, karena menekankan estetika yang modern, minimalis, dan fungsional. Gaya ini menggabungkan elemen-elemen dari berbagai aliran desain lainnya dalam menciptakan suasana yang bersih, simpel, dan elegan.
Desain jenis ini seringkali mengutamakan kenyamanan dan fungsi. Meskipun terlihat sederhana, tapi tetap menonjol dan menawarkan suasana yang menarik. Desain kontemporer terus berkembang seiring berjalannya waktu dan dapat mencerminkan tren terkini.
Kesimpulan desain interior kontemporer, yaitu mampu menghadirkan nuansa yang berbeda dalam ruangan. Fleksibilitas dan kreativitas dalam penggunaan bahan dalam interior kontemporer mampu menciptakan kesan yang menarik dan personal untuk setiap ruangan.
Asal Usul Desain Interior Kontemporer
Asal usul desain kontemporer berasal dari perkembangan sejarah, terutama abad ke-20 dan ke-21. Gaya ini muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial, teknologi, dan kebutuhan fungsional. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi asal usul desain kontemporer:
1. Perkembangan Arsitektur Modern
Gaya arsitektur modern pada awal abad ke-20, seperti Bauhaus dan De Stijl sangat berpengaruh pada desain interior kontemporer. Gaya arsitektur ini menekankan pada bentuk sederhana, garis-garis lurus, dan fungsi maksimal, yang juga tercermin dalam desain interior.
2. Revolusi Industri
Revolusi industri membawa perubahan signifikan dalam cara orang hidup dan bekerja. Pertumbuhan kota besar, penggunaan teknologi, dan pergeseran gaya hidup mengharuskan adaptasi dalam desain interior untuk menciptakan ruang yang lebih efisien dan fungsional.
3. Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan masyarakat dan budaya juga mempengaruhi desain kontemporer. Peran perempuan dalam kehidupan profesional dan sosial, perubahan dinamika keluarga, dan urbanisasi mempengaruhi kebutuhan dan harapan yang lebih praktis dan serbaguna.
4. Minimalisme
Prinsip minimalisme menjadi konsep penting dalam interior kontemporer. Hal ini karena adanya ketertarikan pada garis-garis sederhana, seperti penekanan pada warna netral dan fokus pada fungsi ruangan untuk mencerminkan semangat minimalisme tersebut.
5. Perkembangan Material dan Teknologi
Pengembangan material baru dan teknologi di bidang konstruksi, manufaktur, dan pencahayaan memberikan peluang bagi desainer untuk menciptakan desain yang inovatif dan modern. Maka dari itu, desain kontemporer muncul sebagai perkembangan material.
6. Globalisasi
Dengan kemajuan komunikasi dan transportasi saat ini, dunia semakin terhubung. Hal ini tentunya menghasilkan pertukaran budaya dan ide yang semakin luas, sehingga tercermin ide desain kontemporer yang sering menggabungkan elemen dari berbagai budaya.
7. Kesadaran Lingkungan
Di era kontemporer, kesadaran akan lingkungan terus berlanjut. Desain ini cenderung mengutamakan menggunakan material ramah lingkungan, seperti gabungkan elemen-elemen baru dan inovatif dalam menciptakan ruang yang modern, elegan, dan fungsional.
Ciri-Ciri Desain Interior Kontemporer
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, desain kontemporer berkembang dari perubahan gaya hidup di abad ke-20 dan ke-21. Pada saat itu, masyarakat mulai mencari desain yang bersih, minimalis, dan fungsional. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri desain kontemporer:
1. Kesederhanaan
Desain interior ini fokus pada penggunaan garis-garis yang tegas, bentuk yang mudah diingat, dan penekanan pada kesederhanaan. Selain itu, penggunaan garis-garis lurus, bentuk geometris, dan desain minimalis memberikan tampilan yang sederhana dan bersih.
2. Penggunaan warna netral
Palet warna dalam desain ini adalah putih, abu-abu, hitam, dan coklat. Warna-warna cerah mungkin digunakan sebagai aksen untuk memberikan sentuhan visual. Warna netral sering digunakan sebagai dasar, sementara warna-warna cerah digunakan sebagai aksen.
3. Penggunaan bahan modern
Desain ini selalu menggunakan material modern, seperti kaca, logam, beton, dan kayu dengan permukaan yang halus dan polos. Material yang diterapkan dalam desain kontemporer dapat memberikan kesan minimalis dan futuristik pada suatu ruangan.
4. Penekanan pada detail
Konsep desain interior kontemporer menempatkan perhatian pada detail furniture, aksesori, dan elemen lainnya yang ada di dalam ruangan. Pada desain ini terlihat garis-garis yang tegas dan bersih untuk memberikan kesan modern, stylish, dan keren.
5. Furniture dengan bentuk abstrak
Furniture yang digunakan dalam interior kontemporer cenderung abstrak, tidak terikat pada gaya tertentu. Dan juga gaya kontemporer sering mengintegrasikan teknologi terbaru dalam desain, seperti sistem rumah pintar atau perangkat elektronik lainnya.
6. Penekanan pada pencahayaan
Desain kontemporer sangat memperhatikan pencahayaan untuk memberikan kesan futuristik pada suaru ruangan, seperti layaknya film-film Sci-fi. Pencahayaan ini diletakkan dengan sangat strategis untuk menciptakan suasana yang nyaman dan fungsional.
7. Ruangan yang terbuka
Gaya desain ini lebih mengutamakan penampilan ruangan yang terbuka. Sebagai contoh, batas antara ruangan luar dan dalam sering kali dihapuskan, sehingga memberikan kesan luas dan nyaman. Desain ini cenderung mengurangi partisi atau dinding tambahan.
Demikianlah penjelasan tentang desain interior kontemporer, mulai dari pengertian, asal usul, konsep desain dan ciri-cirinya. Jika Anda tertarik untuk memiliki hunian dengan konsep kontemporer, Anda bisa menghubungi Hyde Living. Kami adalah salah satu jasa desain interior murah yang sudah berpengalaman dalam mewujudkan desain interior kontemporer.